Clear
Channel
Time-Division
Multiplexing (TDM) adalah suatu jenis digital yang terdiri
dari banyak bagian di mana teradapat dua atau lebih saluran yang sama diperoleh
dari spektrum frekuensi yang diberikan yaitu, bit arus, atau dengan menyisipkan
detakan-detakan yang mewakili bit dari saluran berbeda. Dalam beberapa TDM
sistem, detakan yang berurutan menghadirkan bit dari saluran yang berurutan
seperti saluran suara pada sistem T1. Pada sistem yang lainnya saluran-saluran
yang berbeda secara bergiliran menggunakan saluran itu dengan membuat sebuah
kelompok yang berdasarkan pada pulse-times
(hal seperti ini disebut dengan time slot).
Secara lebih singkatnya jarinagn TDM yaitu pengiriman paket data yang
pengirimannya berdasakan waktu.
Clear Channel
bila diartikan, adalah “saluran bersih” yang bermakna “suatu jaringan end to end yang hanya dimiliki suatu
organisasi atau pribadi tanpa melalui jaringan global ataupun internet.”
Sehingga jaringan ini bersih atau aman dari pencurian data. Di provider
sendiri, provider hanya menyediakan jalur dan perangkat converternya saja, sedangkan untuk kebutuhan lainnya, diserahkan
langsung kepada User sebagai pemilik
kebutuhan.
Adapun
kelebihan dan kekurangan dari layanan ini diantaranya :
1. Jaringan
koneksi yang sangat aman
2. Dalam
1E1 mampu mengirimkan data sebesar 2Mbps
3. Kecepatan
pengiriman datanya sangatlah stabil
4. Tidak
melalui jalur public atau global
5. Pada
umumnya, Clear Channel tidak menggunakan
catalyst dan router pembagian bandwitch diatur
di PDH
6. Ketika
User ingin mengupgrade layanan, diperlukan perangkat tambahan
7. Ip
pengalamatan, diatur oleh User.
Contoh :
User ingin berkomunikasi, maka di
buatkanlah jalur dengan melalui :
1. Perangkat
last miles di sisi A dari perangkat User di hubungkan dengan perangkat Rici E1 dengan
menggunakan kabel straight
2. Dari
Rici E1 ke PDH RAD OP34 menggunakan kabel E1
3. Setelah
itu diarahkan ke Point Of Present A
yang dimana langsung melalui kabel fiber optik figure-8 ke perangkat yang ada
di POP
4. Lalu
masuk bertemu dengan PDH RAD OP34 ke SDH WRI dengan menggunakan kabel E1
5. Dari
sini, jalur di teruskan melalui jalur cloud
TDM SDH WRI
6. Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh maka
langsung masuk ke POP B
7. Langsung
masuk ke SDH WRI dihubungkan dengan PDH RAD OP34 lalu ke last miles User bertemu
dengan PDH RAD OP34 kemudian ke Rici E1 dan berakhir di perangkat User B.
Sebenarnya,
pada dasarnya layanan ini seperti layaknya jalan lurus tanpa hambatan dengan
kecepatan per 1E1 = 2Mbps. Bila di gambarkan maka yang terjadi adalah garis
lurus seperti kabel straight di
komputer A bertemu dengan kabel straight
di komputer B. Namun ada beda dalam segi jarak dan kecepatan yang stabil dan
dapat di atur atau termonitoring.
Rici E1 – PDH – kabel optik – PDH – Rici E1
1. Dari PC
ke Rici E1 dihubungkan dengan Konektor RJ45 Straight
2. Kabel
UTP/STP
3. Dari
Rici E1 ke PC dihubungkan dengan Konektor RJ45 Straight
4. Fungsi
Rici E1 adalah mengubah signal Ethernet ke signal E1 / sebaliknya
5. Dari
Rici E1 ke PDH dihubungkan dengan Konektor E1 pin 1245
6. Kabel E1
7. Rici E1
sebelum ke PDH melewati Krone di LSA untuk mensingkronkan TX-RX
8. Kabel E1
9. Dari PDH
ke Rici E1 dihubungkan dengan Konektor E1 pin 1245
10. Fungsi
dari PDH adalah mengubah signal E1 ke signal Optik / sebaliknya
11. Dari PDH
ke kabel figure 8 dihubungkan dengan Konektor optic LC,FC,SC
12. Kabel
optic / Figure 8
13. Dari
kabel figure 8 ke PDH dihubungkan dengan Konektor optic LC,FC,SC
14. Dari PDH
ke Rici E1 dihubungkan dengan Konektor E1 pin 1245
15. Kabel E1
16. PDH sebelum
ke Rici E1 melewati Krone di LSA untuk mensingkronkan TX-RX
17. Kabel E1
18. Dari
Rici E1 ke PDH dihubungkan dengan Konektor E1 pin 1245
19. Dari
Rici E1 ke PC dihubungkan dengan Konektor RJ45 Straight
20. Kabel
UTP/STP
21. Dari PC
ke Rici E1 dihubungkan dengan Konektor RJ45 Straight
2 komentar:
piket jabar bandung
siapa ini?
Posting Komentar